Saat ini di Indonesia memang sedang terjadi cuaca yang sangat tidak menentu atau sering dikenal dengan istilah cuaca ekstrim. Saat ini kita tidak bisa lagi menentukan kapan musim hujan dan kapan musim kemarau. Yang biasanya musim kemarau sekarang musim hujan dan begitu sebaliknya.
Untuk menghadapi cuaca ekstrim ini ada beberapa hal yang mungkin bisa dijadikan pedoman buat anda untuk menghadapinya :
- Jangan membuang sampah sembarangan apalagi membuang pada saluran air yang bisa menyumbat aliran air dan menghasilkan banjir.
- Bersihkan saluran air di sekitar kita untuk menghindari terjadinya penyumbatan sampah yang akan menyebabkan terjadinya kebanjiran.
- Buatlah lubang biopori di sekitar rumah atau pekarangan kita. Sehingga air bisa diserap oleh tanah untuk menjaga kesimbangan air tanah.
- Apabila kita terjebak dengan cuaca ekstrim dengan hujan yang lebat dan angin kencang sebaiknya kita berhenti dan cari tempat yang aman untuk berteduh supaya kita terhindar dari pohon yang roboh atau masuk angin karena hujan.
- Selalu siapkan jas hujan atau payung untuk menghindari terkena air hujan secara langsung.
- Selalu siapkan pelampung atau perahu karet di sekitar daerah kita apabila sewaktu-waktu terjadi kebanjiran. Bila tidak memungkinkan gunakan bekas air mineral yang berukuran besar atau kompan kosong apabila sewaktu-waktu terjadi banjir.
- Untuk pemerintah harus tegas dengan masalah tata kota dan pengelolaan hutan dan kekayaan alam lainnya. Sehingga tidak menjadi masalah dikemudian hari.
- Bagi anda yang selalu terkoneksi dengan internet silakan cari dan gabung dengan jejaring sosial situs yang berhubungan dengan iklim dan cuaca baik dari dalam dan luar negeri. Situs-situs dari dalam negeri ada www.bmkg.go.id sedangkan dari luar negeri ada www.wheater.org Sedangkan dijejaring sosial bisa ikuti melalui facebook di http://www.facebook.com/InfoBMKG atau melalui twitter di http://twitter.com/@infobmkg.
- Yang terakhir mari kita berbenah dengan keimanan kita. Jangan terlalu mengikuti hawa nafsu ke duniawian yang membuat kita lupa dengan Sang Pencipta Alam ini.
0 komentar:
Posting Komentar