twitter
    Find out what I'm doing, Follow Me :)

11 Pemain Arema Ancam Mogok


Usai Muhamad Ridhuan melakukan aksi mogok latihan karena miskomunikasi perihal akhir kontranya di Arema beberapa hari lalu, berikutnya ada ancaman 11 pemain lokal Arema akan melakukan hal serupa, yaitu ‘libur’ latihan.
Ancaman mogok ini terkait dengan belum adanya kepastian nasib mereka untuk menyelesaikan pertandingan Arema di Piala Indonesia. Dalam dua kali pertemuan 11 pemain dengan manajemen Arema, belum juga menemukan titik terang.
Pertemuan pertama, Senin (28/6) kemarin, pemain belum mau menandatangani addendum atau tambahan kontrak yang disodori manajemen. Mereka meminta ada jaminan dari manajemen, bahwa hak mereka dipenuhi sesuai jadwal. Pada dasarnya pemain-pemain ini ada itikad baik untuk teken addendum kontrak, namun mereka meminta garansi resmi secara tertulis. Khususnya menyangkut pembayaran gaji mereka yang dijanjikan cair pada pertengahan bulan Juli ini.
Selasa (29/6) batal bertemu, dan dilanjutkan pada pertemuan Rabu (30/6) kemarin di kantor Arema. Tidak seperti pertemuan sebelumnya, 11 pemain hadir semua menemui manajemen yang diwakili Asisten Manajer Rudy Soesamto, Direktur Bisnis Siti Nurzanah, General Affair, HRD & Legal Buyung Adi Sasono.
Sempat terjadi tarik ulur selama kurang lebih 30 menit, pemain akhirnya memilih walk out alias meninggalkan tempat pertemuan. Mereka yang pagi harinya baru berlatih di Stadion Gajayana, mengaku sudah lelah dan ingin segera istirahat.
‘’Pada dasarnya pemain ingin minta kejelasan dan kepastian, sementara addendum yang disiapkan manajemen ini keliru. Surat pernyataan (surat garansi) yang disiapkan juga salah, jadi kita minta revisi. Sekarang (kemarin, Red.) lebih baik pulang dulu, kita capek, mau tidur,’’ ungkap satu dari 11 pemain tersebut.
Surat garansi yang dimaksud adalah surat garansi kepastian manajemen akan membayar pemain tepat waktu. Pemain pun meminta surat garansi ini ditanda tangani Direktur Utama PT Arema Indonesia, M. Nur yang kebetulan sedang berada di luar kota.
‘’Kita minta ada revisi surat garansi itu agar lebih kuat dan lebih jelas. Pada kalimat surat garansi itu menyatakan bahwa gaji pemain diupayakan dibayar, kita minta untuk dibayarkan. Lalu juga disebutkan 11 pemain, tapi tidak ada daftar nama 11 pemain ini, jadi kita minta nama 11 pemain ini ditulis,’’ terang pemain lainnya.
‘’Jadi belum beres. Kita minta Dirut yang bertanda tangan di surat garansi tersebut dengan bermaterai. Tapi Dirut tidak ada di kantor, jadi mau bagaimana,’’ sambung pemain yang berpesan agar namanya tak disebutkan ini.
Menariknya, usai latihan di Gajayana kemarin pagi, 11 pemain ini menemui headcoach Robert Albert untuk izin tidak ikut latihan Arema selama urusan kontrak ini beres. Bahkan kabarnya, mereka sempat mengadakan rapat tertutup dengan tim pelatih perihal rencana ‘libur’ latihan di stadion Gajayana, pagi ini.
‘’Ya iyalah, kita tidak akan ikut latihan dulu karena kontrak kita sudah habis. Kita sebagai pemain profesional ingin ada kepastian dan kejelasan. Kita tidak akan latihan sampai ada kejelasan,’’ yakin pemain yang satu ini.
Untuk kelanjutannya, hingga kemarin masih belum ada kejelasan untuk kemungkinan mereka kembali bertemu dengan manajemen Arema, hari ini.
Dikonfirmasi terpisah, manajemen Arema mengaku sebenarnya tidak ada masalah. Kalaupun ada yang kurang, hanya faktor teknis semata pada persoalan addendum dan surat garansi. Terutama untuk memenuhi tuntutan pemain yang terus bertambah.
‘’Pemain minta Pak Nur hadir. Awalnya minta agar surat ditandatangani oleh Pak Nur, sudah ditandatangani. Terus minta dikasih materi, juga sudah, minta dikasih nama 11 pemain, juga sudah. Terakhir minta ada Pak Nur dan Pak Nur sedang keluar kota, akhir pekan ini di Malang,’’ terang manajer media officer Arema, Sudarmaji perihal pertemuan 11 pemain dengan manajemen Arema, kemarin siang.
Sementara pelatih Arema, Robert Alberts tampaknya memberi lampu hijau untuk kemungkinan ancaman mogok 11 pemain ini. Maklum. Pelatih asal Belanda ini mengaku sudah tidak bisa berbuat apa-apa terkait urusan kontrak pemain Arema yang sudah berakhir.
‘’Seperti yang selalu saya katakan, saya tidak dapat lakukan apa pun terkait rencana pemain untuk tidak latihan karena urusan kontrak. Itu urusan antara pemain dan manajemen. Saya tidak mau terlibat dengan urusan kontrak pemain ini, saya lakukan tugas saya sebagai pelatih dan hanya bekerja denan pemain yang bisa berlatih,’’ sebut Robert memastikan latihan timnya tetap jalan terus meski tanpa 11 pemain itu. (bua/avi)

0 komentar:

Posting Komentar