Managemen PSPS akhirnya mendapat suntikan dana dari APBD Kota Pekanbaru musim depan. Dari pengesahan APBD 2010, dana bantuan untuk tim PSPS Pekanbaru musim depan sebesar Rp 7,5 miliar.
Jumlah ini lebih besar dari bantuan musim lalu Rp 7 miliar. Kenaikan Rp 500 juta ini dinilai wajar oleh pemerintah, karena melihat biaya untuk musim depan sudah dipastikan lebih besar dari yang sebelumnya. Terutama dalam mengontrak pemain.
Anggota DPRD Kota Pekanbaru Nofrizal mengatakan, dana ini merupakan dana bantuan yang bersifat hibah. "Ya, ini sifatnya bantuan hibah. Setiap tahun tetap kita anggarkan. Namun besarannya tidak sama," kata Nofrizal yang kini duduk di komisi II membidangi masalah ekonomi dan keuangan DPRD Pekanbaru, Senin kemarin.
Hanya saja Nofrizal mengaku, tidak tahu pasti berapa besaran bantuan musim lalu. "Saya lupa, tapi yang pasti ada," ujarnya. Seperti diketahui, PSPS Pekanbaru membutuhkan dana besar untuk mengarungi kompetisi Indonesia Super Liga (ISL) musim depan. Namun besaran dana yang diperlukan, tidak berbeda jauh dari musim lalu.
Jika musim lalu PSPS hanya memakai dana Rp 18.9 miliar, musim depan hanya butuh sekitar Rp 20 miliar. Jumlah tersebut hanya terpaut Rp 1,1 miliar dari dana sebelumnya. Penambahan dana ini karena adanya perekrutan sejumlah pemain yang berkualitas dan juga karena akan naiknya kontrak para pemain.
Selain itu, dana itu untuk biaya operasional selama kompetisi, sewa mess, transportasi, pembinaan tim junior U-21 dan biaya akomodasi lainnya. Manager PSPS Pekanbaru, Dastrayani Bibra berharap Pemprov Riau dan bank-bank swasta lainnya mau membantu.
Terutama Bank Riau, PTPN V, Pertamina, BOB, Hutahean, CPI. Apalagi Bank Riau. Sebab di daerah-daerah lain, bank milik pemerintah membantu tim sepakbola mereka. Persoalannya saat ini, belum ada satu pun perusahaan besar di Riau yang sudah mengikat kontrak ingin membantu biaya PSPS tersebut.
Padahal musim kompetisi sudah dekat. Apalagi PSPS butuh untuk mengikat para pemain. Ya, mulai sekarang sudah perlu kiranya PSPS mengingatkan sekaligus mengetuk hati pemerintah atau pihak swasta lainnya untuk membantu biaya kompetisi nanti. Ini dilakukan karena tidak mau terjadi seperti musim lalu, kekurangan dana hampir sepanjang kompetisi.
Jika APBD Kota Pekanbaru sudah jelas mengucurkan bantuan untuk PSPS Rp 7,5 miliar, bagaimana dengan APBD Riau? Hingga kini belum ada keterangan pasti. Anggota DPRD Riau AB Purba mengaku, sejauh ini, APBD Riau tahun 2010 untuk bantuan PSPS belum ada. "Saya kurang tahu," ujar AB Purba, angggota Komisi D yang membindangi olahraga. Menurutnya bantuan itu, bisa saja lewat Pemerintah Provinsi Riau yang disalurkan melalui KONI. "Bisa saja melalui KONI," katanya.
Musim lalu, bantuan untuk PSPS dari APBD Riau Rp 1 miliar. Jumlah ini dinilai sedikit, karena kebutuhan tim PSPS sendiri banyak. Apalagi musim depan, PSPS membutuhkan Rp 20 miliar. Setidaknya, bantuan APBD Riau bisa menyamai APBD Pekanbaru, Rp 7 miliar. (safruddin/
Jumlah ini lebih besar dari bantuan musim lalu Rp 7 miliar. Kenaikan Rp 500 juta ini dinilai wajar oleh pemerintah, karena melihat biaya untuk musim depan sudah dipastikan lebih besar dari yang sebelumnya. Terutama dalam mengontrak pemain.
Anggota DPRD Kota Pekanbaru Nofrizal mengatakan, dana ini merupakan dana bantuan yang bersifat hibah. "Ya, ini sifatnya bantuan hibah. Setiap tahun tetap kita anggarkan. Namun besarannya tidak sama," kata Nofrizal yang kini duduk di komisi II membidangi masalah ekonomi dan keuangan DPRD Pekanbaru, Senin kemarin.
Hanya saja Nofrizal mengaku, tidak tahu pasti berapa besaran bantuan musim lalu. "Saya lupa, tapi yang pasti ada," ujarnya. Seperti diketahui, PSPS Pekanbaru membutuhkan dana besar untuk mengarungi kompetisi Indonesia Super Liga (ISL) musim depan. Namun besaran dana yang diperlukan, tidak berbeda jauh dari musim lalu.
Jika musim lalu PSPS hanya memakai dana Rp 18.9 miliar, musim depan hanya butuh sekitar Rp 20 miliar. Jumlah tersebut hanya terpaut Rp 1,1 miliar dari dana sebelumnya. Penambahan dana ini karena adanya perekrutan sejumlah pemain yang berkualitas dan juga karena akan naiknya kontrak para pemain.
Selain itu, dana itu untuk biaya operasional selama kompetisi, sewa mess, transportasi, pembinaan tim junior U-21 dan biaya akomodasi lainnya. Manager PSPS Pekanbaru, Dastrayani Bibra berharap Pemprov Riau dan bank-bank swasta lainnya mau membantu.
Terutama Bank Riau, PTPN V, Pertamina, BOB, Hutahean, CPI. Apalagi Bank Riau. Sebab di daerah-daerah lain, bank milik pemerintah membantu tim sepakbola mereka. Persoalannya saat ini, belum ada satu pun perusahaan besar di Riau yang sudah mengikat kontrak ingin membantu biaya PSPS tersebut.
Padahal musim kompetisi sudah dekat. Apalagi PSPS butuh untuk mengikat para pemain. Ya, mulai sekarang sudah perlu kiranya PSPS mengingatkan sekaligus mengetuk hati pemerintah atau pihak swasta lainnya untuk membantu biaya kompetisi nanti. Ini dilakukan karena tidak mau terjadi seperti musim lalu, kekurangan dana hampir sepanjang kompetisi.
Jika APBD Kota Pekanbaru sudah jelas mengucurkan bantuan untuk PSPS Rp 7,5 miliar, bagaimana dengan APBD Riau? Hingga kini belum ada keterangan pasti. Anggota DPRD Riau AB Purba mengaku, sejauh ini, APBD Riau tahun 2010 untuk bantuan PSPS belum ada. "Saya kurang tahu," ujar AB Purba, angggota Komisi D yang membindangi olahraga. Menurutnya bantuan itu, bisa saja lewat Pemerintah Provinsi Riau yang disalurkan melalui KONI. "Bisa saja melalui KONI," katanya.
Musim lalu, bantuan untuk PSPS dari APBD Riau Rp 1 miliar. Jumlah ini dinilai sedikit, karena kebutuhan tim PSPS sendiri banyak. Apalagi musim depan, PSPS membutuhkan Rp 20 miliar. Setidaknya, bantuan APBD Riau bisa menyamai APBD Pekanbaru, Rp 7 miliar. (safruddin/
0 komentar:
Posting Komentar